Jumat, 29 Oktober 2010


Pasti udah pada tau ya, sekarang ini olahraga drift udah banyak yang suka ditanah air ini. selain mobil yang handal mempunyai power gede, traksi dan akselerasi harus baik. olah raga ini sangat memerlukan skil dan keterampilan yang tinggi dari pengendaranya. keterampilan saat rolling speed di tikungan melenggak lenggak-lenggok kaya penari aja....yuk kt liat videonya


Rabu, 20 Oktober 2010

Sfaety Riding - Untuk Cewek



Kalau lihat cewek cantik lewat dengan motor Vario atau Beat pasti mata melotot hehe... tapi ingat bagi cewek cewek yang hobi touring atau keliling kota sore sore sekedar jalan jalan  atau yang berangkat kerja, mengajar dll, jangan lupa keselamatan harus diperhatikan.  Tar jangan karena keasikan bawa motor tapi lupa keselamatan sendiri dengan tidak memperhatikan Safety Riding, nah, berikut saya kasih info mudah mudahan bermanfaat bagi para cewek HONDA :

  •  Gunakan Celana Panjang. Usahakan Anda tidak memakai rok saat berkendara, karena hal itu akan menyulitkan, terutama pada saat situasi jalan macet. Lebih baik Anda memakai celana panjang. Selain nyaman saat berkendara, pemakaian celana juga efisien melindungi kaki.
  • Pakailah Sepatu Datar. Sebaiknya, Anda jangan memakai sepatu hak tinggi saat berkendara. Karena hal itu akan menyulitkan Anda ketika berada dalam situasi macet, Lebih baik gunakan sepatu datar dan berhak tebal. Atau kalau misalnyanya Anda harus berangkat kerja, gunakan saja sandal untuk kemudian berganti sepatu berhak tinggi sesempainya di kantor.
  • Tidak Perlu Glamour. Wajib diperhatikan, Anda jangan sekali-kali menggunakan perhiasan yang berlebihan, seperti gelang, kalung atau cincin berlian saat berkendara di jalan, apalagi sendirian di malam hari. Hal ini akan memicu penjahat motor untuk merampok Anda. Jika berkendara di jalan sepi, usahakan Anda tidak melaju seorang diri. Dekatilah, pengemudi motor lainnya, sehingga Anda seolah nampak dalam sebuah rombongan.
  • Bawalah Jas Hujan. Mengingat sekarang iklim bumi hunian kita sudah tidak menentu terkadang panas eh malah ujan. Repotkan Anda harus berteduh menunggu hujan mereda. periksalah terlebih dahulu jas Anda sebelum berangkat dengan motor kesayangan Anda jangan sampai tertinggal

  • Simpan Nomor Ponsel. Ada baiknya, Anda menyimpan nomor telepon penting, seperti bengkel atau mekanik yang Anda percayai. Karena, nomor telepon itu sangat dibutuhkan bila sepeda motor Anda mengalamai kerusakan mendadak di tengah jalan dan Anda tidak mampu memperbaikinya.
  • Gunakan Hands Free. Apabila Anda seorang wanita yang sibuk dan seringkali menerima panggilan telepon ketika berkendara, cobalah untuk menggunakan hands free untuk membantu Anda tetap berkonsentrasi dengan keadaan jalan.
  • Jangan Panik. Jangan panik ketika berhadapan dengan situasi buruk, seperti kecelakaan. Apabila Anda masih bisa tersadar dan bergerak, Anda lebih baik segera menepi -biarkan motor Anda di jalan karena biasanya orang-orang sekitar akan membantu membawanya ke tepi- dan segera hubungi keluarga atau teman Anda.
sumber : http://adiexiao.blogspot.com

    Keren Banget... Kapan Ya Bisa Gini

    Neh Begini nih kalo orang gila di kasih motor. bahaya gan...
    kapan ya gan aku bisa gini, boleh nih keren banget. apa harus jadi orang gila dulu baru bisa gini. :-).
    liat aja neh video nya dibawah.
    jempol for you Julien Duppon




    Selasa, 19 Oktober 2010

    Stroke-up Skutik Suzuki

    Skutik Suzuki sobat sudah bore-up, tapi kurang puas? Mau mantap, sekalian lakukan stroke-up (SU). Jika bore-up (BU) hanya menaikkan ukuran diameter piston, SU berarti menaikkan langkah piston. Otomatis volume pun meningkat.

    “Biasanya dilakukan karena BU saja kurang puas, makanya saya sarankan SU,” terang Riyanto, dari GG Motor, di Cirendeu, Ciputat, Tangerang. Bicara BU harian pada skutik Suzuki, menurut Heri Gembel, sapaan akrab Riyanto, memang terbatas.


    Posisi big end digeser keluar, sehingga langkah piston makin panjang

    Setang piston Yamaha RX-Z, big en kecil, laris untuk stroke-up extreme

    Setang piston Smash, cocok bagi yang enggak mau nambah paking
    “Maksimal 58 mm,” tuturnya. Jika lebih dari itu, dengan tanpa pengelasan ulang blok, maka rawan oli meler. Artinya kalau dihitung isi silinder hanya 145,8 cc.

    Balik ke SU, caranya dengan menggeser lebih keluar posisi big end setang piston di daun kruk as. Sehingga posisi piston saat TMA makin keluar, sedang saat TMB makin mendem. Sebenarnya bisa dengan pen SU aftermarket, sayang sampai saat ini untuk skutik Suzuki belum tersedia.

    Karakter mesin setelah di-SU akan berubah, paling utama torsi di putaran bawah akan jauh lebih meningkat. Betot gas sedikit motor langsung ngacir. Tentu saja konsumsi bensin bisa lebih dihemat.

    Proses SU ada beberapa cara. Paling jamak tetap menggunakan setang piston standar. Triknya, lubang asli di kruk as ditutup, lalu dibubut ulang dengan posisi lebih keluar.

    Menurut Heri Gembel paling maksimal keluar 3 mm, atau total stroke naik jadi 6 mm. Kekurangannya dari langkah ini, blok mesti ditambah paking tebal dari aluminium, agar saat TMA piston tak keluar dan mentok head.

    Makanya hadir cara kedua, yaitu menggunakan milik motor lain yang diameter big end sama, namun setang lebih pendek. “Pakai milik Suzuki Smash, bisa naik 6-10 mm tanpa tambah paking,” ujar mekanik yang punya bengkel di Jl. Cirendeu Raya No.35, Ciputat, Tangerang.

    Menurut mekanik yang masih lajang ini, dua cara di atas biayanya hanya sekitar Rp 1 juta. “Sudah termasuk ongkos bongkar pasang,” lanjutnya.

    Kurang puas dengan kenaikan 10 mm? Ada satu cara lagi yang bisa ditempuh, menggunakan setang piston milik motor 2 langkah. Paling terkenal punya Yamaha RX-Z.

    Stroke bisa naik hingga 14 mm (geser ke luar 7 mm)! Berarti langkahnya jadi 69,2 mm, dan jika dikombinasi dengan piston 58 mm, volume jadi 182,7 cc! Ongkosnya berkisar Rp 1,5 juta.

    Kenapa kenaikan bisa lebih ekstrem? Karena big end milik motor 2 langkah kecil, sehingga pemasangan pada kruk as bisa lebih keluar. Ada satu lagi kelebihannya, “Pen piston dilengkapi laher bambu, sehingga jauh lebih awet karena gesekan minim,” terang Hawadis, mekanik dari HDS Motor di Tanjung Priok, Jakut yang sering menggunakan setang piston RX-Z untuk tunggangan drag.





    sumber : http://www.otomotifnet.com/otoweb/index.php?templet=ototips/Content/0/0/1/7/12827

    Pangkas Diameter Klep


    1774mp5-suzuki-axl-1.jpg
    terbatasnya aturan diameter payung klep sesuai regulasi MP5, membuat maksimalisasi suplai gas bakar dibebankan pada kerja kem. Ibarat keran, lubang keran sudah dipatok nggak bisa digedein lagi. Jadi, tinggal ngandelin bagaimana keran itu dibuka lebih lama dan seberapa efektif. Harapannya, biar yang keluar juga lebih banyak dan mendukung kebutuhan pembakaran maksimal.

    Persoalannya, salah satu efek ubahan kem agar lebih optimal bekerja, diikuti tingginya angka derajat overlap (klep in dan ex membuka bersama). Ini yang harus diatasi. Kalau overlap tinggi, harus punya cara agar tidak membuat klep in dan ex benturan. Caranya posisi sudut klep harus diubah.
    1776mp5-suzuki-axl-3.jpg
    “Sementara menurut regulasi, posisi sudut klep di head silinder kan nggak boleh diubah,” terang Herman Lo alias Ahon. Dia mekanik yang garap semplakan MP5 Ilham Onga (Suzuki Pertamina Denso Junior). Akal Ahon membuat Suzuki kini mempimpin klasemen sementara MP5. Karena Ilham jawara di seri pembuka MotoPrix Karawang dan runner-up di seri II, Kenjeran Surabaya.

    Biasanya, cara yang dilakukan dengan mendemin klep lebih dalam. Sehingga, potensi tabrakan klep bisa diminimalkan. “Tapi kalau terlalu dalam, sama saja nggak optimal. Karena bukaannya juga nggak gede,” alasannya.

    Nah, agar tidak terlalu dalam mendemnya, Ahon memilih sedikit mengurangi diameter klep. “Enggak banyak sih. Paling hanya berkurang 0,25 mm. Jadi dari standarnya klep in punya Smash kan 25 mm. Jadi sekitar 24,75 mm,” jelas Ahon yang asli Singkawang, Kalimantan Barat ini.

    Ubahan itu membuat jarak antar klep yang tadinya ada di kisaran 3,5 mm jadi sekitar 4 mm. Tapi, pengaruhnya lumayan. “Karena overlap bisa naik lagi kan. Nah, durasi kem bisa dioptimalkan lagi,” papar pria yang gape bikin desain kem ciamik.

    Makanya, Ahon bisa patok durasi kem cukup explore, yaitu kem in 255˚, membuka di 26˚ sebelum TMA (Titik Mati Atas) dan menutup 49˚ setelah TMB (Titik Mati Bawah). Sedang ex membuka di 52˚ sebelum TMB dan menutup 21˚ setelah TMA. “Overlap-nya di atas 50˚ dan LSA ada di kisaran 105-107˚,” tambah mekanik yang ngepos di kawasan Depok ini.

    DIDUKUNG KNALPOT MUMPUNI

    1777mp5-suzuki-axl-4.jpgSalah satu pendukung efektifnya korekan Ahon juga didukung knalpot mumpuni. Yang dipakai adalah F3 AHRS. “Desain terbaru punya efek beda. Putaran bawah terbantu, atas juga bagus,” terang Ahon.

    Dilihat dari bentuk, saluran buang ini punya diameter pada header sebesar 23 mm. Memang lebih besar dari hitungan rumus yang ada di buku Four-Stroke Performance Tuning karangan Graham Bell yang ada di kisaran 85 persen dari diameter klep.

    “Tapi hasil riset dan uji coba menggunakan knalpot yang diameternya sesuai hitungan, malah tenaga kalah gede. Justru, dengan knalpot ini, performa lebih sip,” kata Ilham Onga yang membuktikan langsung efek penggantian knalpot.

    Ditunjang dengan panjang header 280 mm dan bally section (antara header dan silincer) 140 mm, putaran bawah memang cukup terbantu. Sementara silincer punya diameter 40 mm. “Tendangan baliknya lebih bagus. Itu yang cukup mendukung seting. Ngefek pada power motor,” tambah Onga yang berharap terus merajai MP5 sampai akhir musim balap 2009. 1775mp5-suzuki-axl-2.jpg

    SETING PENGAPIAN 3 STEP

    Meski menggunakan CDI programmable produk BRT, Ahon hanya patok pengapian 3 step. Timing pengapian diatur 30˚ pada 3.000 rpm sampai 5.500 rpm. Kemudian, di atas 5.500 rpm sampai 14.000 rpm dipatok 41˚, dan berubah jadi 38˚ sampai 14.500 rpm. “Limiter kita patok 14.500 rpm. Biar tahan dan enggak jebol nantinya,” terang Ahon.

    DATA MODIFIKASI

    Busi : Denso Iridium
    Pilot-jet : 27,5
    Main-jet : 110
    Kompresi : 13,5:1
    Skep : Tornado
    Rasio : I = 13/30, II = 16/28,
    III = 17/23, IV = 19/21
    Sproket : 13/43



     sumber : http://www.motorplus-online.com/index.php/article/detail/id/752