Senin, 03 September 2012

Penyebab Panas Berlebihan (Overheating) pada Mesin

Penyebab Panas Berlebihan (Overheating) pada Mesin


Suatu hari dibalik telephone seorang sahabat bertanya dengan panik bahwa mobilnya berhenti mendadak dan semua roda terkunci. Sempat berbagai pertanyaan terlontar dengan gugup, maklum beliau baru saja membeli mobil tersebut 3 bulan yang lalu. Setelah terjadi tanya jawab yang berlangsung cukup lama diketahui bahwa mobilnya itu mengalami overheat atau panas berlebihan. Bagi para pemilik mobil dan atau kendaraan-kendaran yang menggunakan mesin hasil pembakaran (internal combustion engine), overheating adalah hal yang sangat menakutkan. Efek dari overheating sangatlah fatal seperti pernah dibahas pada artikel sebelumnya tentang akibat dari overheating.
Kenapa terjadi overheating? Apakah karena cuaca yang panas? Ataukah kecepatan mesin yang melebihi batas kemampuan? Berbagai pertanyaan akan muncul dalam benak jika berhadapan dengan overheating. Artikel kali ini akan membeberkan gambaran sederhana penyebab terjadinya overheating pada mesin yang menghasilkan tenaganya dari hasil pembakaran.

Berikut beberapa hal yang dapat digunakan indikator untuk mengidentifikasi terjadinya overheating pada mesin.
1. Tutup Radiator (Radiator Cap) Rusak
Tutup radiator merupakan bagian penting dari sistem pendinginan pada mesin. Radiator Cap berada pada bagian atas radiator yang berfungsi untuk memelihara tekanan didalam radiator agar tidak sampai mendidih dan menguap. Pada tutup radiator terdapat 2 buah katup yang berfungsi untuk memelihara volume air pendingin dan tekanan didalam radiator. Untuk itu periksalah secara berkala tutup radiator dari kemungkinan kerusakan pada bagian-bagian tutup radiator. Lebih lengkapnya silahkan baca pada artikel "Memeriksa Tutup Radiator".
2. Sensor Temperatur/Suhu Rusak
Pada mesin-mesin modern yang sudah melibatkan ECM atau ECU, sensor suhu/temperatur dipasang di beberapa tempat. Sensor ini berfungsi untuk mengirimkan sinyal suhu pada ECM atau ECU. Jika sensor suhu ini mengalami kerusakan maka sinyal tidak dapat dikirim dengan tepat ke ECM/ECU untuk dapat menyesuaikan proses yang terjadi pada mesin sehingga mampu mencegah terjadinya overheating.
3. Sirip Radiator Tersumbat
Semakin lebar sirip-sirip radiator maka semakin mudah proses pelepasan panas dari radiator ke udara luar yang mengalir diantara tabung-tabung radiator. Jika pelepasan panas dapat berjalan lancar tentunya temperatur mesin dapat diperlihara dalam batasan suhu yang stabil/normal. Dapat dibayang seandainya sirip-sirip pendingin pada radiator tersumbat karena benda-benda kecil semacam serangga, kerikil dan lain sebagainya dan atau sirip pendingin penyok sehingga dapat meningkatkan kecenderungan terjadinya overheating pada mesin.
4. Campuran Air Pendingin Salah
Seandainya semua sistem pendinginan dapat bekerja dengan baik sekalipun, tetapi tetap saja sistem pendinginan tidak akan bekerja efektif dan maksimal jika cairan pendingin yang bersirkulasi tidak dalam campuran yang tepat dan ideal. Cairan pendingin adalah campuran air dengan anti beku (anti-freeze) atau ethylene glycol. Bahan tambah (additive) anti-freeze berfungsi untuk mencegah air pendingin membeku pada saat suhu mencapai 0oC dan mencegah air mendidih pada saat suhu mencapai 100oC. Selain itu anti-freeze juga akan membantu mendinginkan air saat air mencapai titik didihnya yaitu 100oC dan bahkan membantu air pendingin saat suhu belum mencapai temperatur normal. Kombinasi campuran air pendingin yang ideal adalah 50% anti-beku dan 50% air. Pada beberapa kasus terutama pada saat musim dingin jumlah anti-freeze bisa ditingkatkan hingga 70%.
5. Kipas Radiator tidak Berfungsi
Kipas radiator terletak dibelakang radiator yang berfungsi untuk membantu aliran udara dari depan radiator melintasi sirip-sirip radiator sehingga proses pelepasan panas dari radiator keudara luar dapat berjalan lancar dan maksimal. Walaupun saat kendaraan berjalan cepat kipas radiator tidaklah terlalu dibutuhkan, makanya pada beberapa mesin mobil modern kipas radiator secara otomatis tidak berputar (mati). Kipas radiator sangat dibutuhkan terutama saat putaran idle dan putaran lambat ketika itu udara dingin tidak begitu baik mengalir melewati gril dan radiator.
Periksalah bilah-bilah kipas radiator dan motor (pada mesin tertentu) untuk memastikan bahwa udara mengalir melewati radiator dengan baik.
6. Pompa Air Macet
Pompa air terletak dibelakang kipas radiator. Pompa radiator berfungsi untuk men-sirkulasikan air pendingin melewati matel air (water-jacket), menyerap panas dari hasil pembakaran yang kemudian dialirkan menuju radiator untuk proses pelepasan panas. Periksalah pompa radiator dari kemungkinan terjadi kerusakan pada gasket dan atau korosi.
7. Thermostat Macet
Thermostat berada pada sekitar aliran air pendingin, ada yang terdapat pada bagian atas mesin atau dibawah pompa air. Untuk Indonesia thermostat sudah jarang disertakan pada mesin oleh para perusahaan mobil Indonesia. Thermostat berfungsi sebagai stopper atau pintu yang mengatur sirkulasi air pendingin, pada saat mesin belum mencapai temperatur ideal maka thermostat akan menutup aliran air dari mantel air (water-jacket) ke radiator sehingga air pendingin hanya akan ber-sirkulasi di sekitar rongga-rongga mesin. Selanjutnya jika temperatur mesin mencapai suhu ideal maka thermostat akan membuka dan mengalirkan air pendingin menuju radiator.
8. Radiator Hose Tersumbat
Pada umumnya sistem pendinginan hanya memiliki dua buah saluran (hose) yaitu upper hose (saluran atas) dan lower hose (saluran bawah). Upper hose mengalirkan air panas dari mesin menuju ke radiator sedangkan lower hose mengalirkan air dingin dari radiator menuju ke mesin. Periksalah saluran-saluran ini dari kemungkinan cacat, bocor, dan menyusut. Untuk memeriksa kebocoran saluran air radiator silahkan baca pada artikel "Memeriksa Kebocoran Sistem Pendinginan Air". Pada kasus tertentu terjadi penyusutan saluran radiator, hal tersebut karena kerusakan pada tutup radiator, tutup radiator yang rusak menciptakan kevakuman didalam radiator sehingga saluran radiator yang terbuat dari bahan lentur (karet) akan terhisap dan menyusut. Untuk memeriksa tutup radiator silahkan baca "Memeriksa Tutup Radiator"
9. Kekurangan Cairan Pendingin
Cairan pendingin adalah darah dari sistem pendinginan, untuk itu keberadaannya merupakan hal mutlak yang tidak bisa di tawar. Jangan berharap mesin dapat berjalan jauh jika sistem pendinginan kekurangan cairan. Untuk itu pastikan volume cairan pendingin dalam jumlah cukup, kita dapat memeriksanya melalui radiator atau melalui tangki cadangan (reservoir tank). Akan lebih baik kita memeriksa jumlah cairan pendingin secara berkala setiap hari atau setiap akan menggunakan kendaaraan melalui reservoir tank.
10. Sabuk Penggerak (Driving Belt) Kendur
Sabuk penggerak atau sering disebut driving belt atau fan belt digunakan untuk meneruskan putaran dari poros engkol (crankshaft) ke pompa air (water pump). Jika driving belt kendur maka putaran dari pulley poros engkol tidak akan diteruskan dengan baik ke pompa air (water pump) sehingga putaran pompa air tidak akan maksimal, akibatnya sirkulasi cairan pendingin tidak berjalan lancar dan terjadilah overheating.
11. Kebocoran Saluran Pendinginan
Radiator dan water jacket dihubungkan dengan upper hose dan lower hose yang terbuat dari bahan karet. Saluran ini sangat rawan mengalami kebocoran terutama pada sambungannya yang hanya diikat menggunakan klem. Pada saat cairan pendingin panas maka volume air bertambah dan terjadilah kompresi (tekanan naik) dan kemudian menyusut (vakum) lagi saat mesin berhenti bekerja. Perubahan inilah yang membuat saluran pendinginan kembang kempis, mengembang saat panas dan menyusut saat dingin. Hal ini membuat sambungan-sambungan saluran pendinginan yang terbuat dari bahan karet mengalami pergeseran dan bahkan klem-an yang mengikat saluran menjadi kendur. Periksalah secara berkala ikatan klem antara saluran pendingin dengan blok mesin dan radiator.
sumber http://dehagoblog.blogspot.com/2011/02/penyebab-panas-berlebihan-overheating.html.


Sistem pendinginan

Sistem pendinginan

Panas hasil pembakaran di dalam mesin, sebagian diubah menjadi tenaga penggerak, sebagian dibuang keluar sebagian gas buang,dan sebagian lagi diserap oleh bagian-bagian mesin.

Panas yang diserap ini harus dibuang juga keluar agar panas mesin tidak berlebilan (over heating), sebab panas yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan pada kerja mesin dan menyebabkan kerusakan yang fatal.
Untuk mengatasi hal tersebut, maka mesin dilengkapi dengan sistem pendinginan.

Ada dua cara sistem pendinginan pada mesin, yaitu sistem pendinginan udara dan sistem pendinginan air: Tetapi yang lebih umum digunakan pada mobil adalah sistem pendinginan air
sistem pendinginan air di lengkapi dengan radiator, pompa air, termostat, kipas angin, mantel dan komponen palengkap lainnya.


bersirip, yang dapat dilalui air pendingin dari tangki atas ke tangki
bawah. Komponen lain yang bersatu dengan radiator adaiah tutup
radiator, tangki cadangan, selang atas, selang bawah, dan katup
pembuang.


b. Tutup radiator
Tutup radiator selaiu berfungsi menutup Iubang pemasukan air
radiator, juga mempertahankan keadaan air agar tidak mendidih meskipun suhunya mencapai l00"C atau lebih. Suhu yang tinggi menye-
babkan volume dan tekanan air bertambah. Bila tekanan air dan uapnya naik, maka katup pengaman pada tutup radiator akan menjadikan membebaskannya melalui pipa pembuangan dan tangki

tangki cadangan
bila volume air dari radiator memuai karena naiknya suhu, maka air pendingin yang berlebihan dikirim ke tangki cadangan. Sebaliknya bils suhu turun, air yang ada dalam tangki akan kembali ke radiator.
ini diatur oleh katup pengaman pada tutup radiator.

Pompa air

pompa air berfungsi mensirkulasikan air pendingin. Umumnya yang banyak digunakan adalah jenis sentrifugal. Pompa air ini ditempatkan di bagian depan blok silinder dan digerakkan oleh puli poros engkol melalui tali kipas (V belt).


e. Termostat
termostat berfungsi mempercepat tercapainya temperatur kerja mesin kemudian mempertahankan temperatur kerja tersebut pada saat mesin bekerja.
Jika air masih dingin katup termostat tertutup, sirkulasi air tidak melalui radiator tetapi langsung melalui pipa bypass. Jika air sudah terlalu panas, katup temostat terbuka dan sirkulasi air melalui radiator,


kipas pendingin .
bila kendaraan tidak bergerak, udara luar tidak akan cukup mendinginkan radiator, oleh karena itu diperlukan kipas pendingin untuk membantu mendinginkan radiator.
Kipas pendingin umunmya digerakkan oleh poros engkol meialui tali kipas

Tetapi ada juga kipas pendingin yang digerakkan oleh motor listrik

Kipas pendingin elektrik ini hanya bekerja bila diperlukan, sehingga dapat
menghemat tenaga mesin dan mengurangi kebisingan bunyi kipas.